Tab Menu E

anime

back to top
unik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Kamis, 09 Mei 2013

Yordania Usir Duta Besar Israel

Masjid Al-Aqsa (Foto: Reuters) 
AMMAN – Parlemen Yordania setuju untuk mengusir duta besar Israel. Pengusiran itu merupakan balasan atas agresi Israel ke Masjid Al-Aqsa di Kota Yerusalem akhir-akhir ini.

Kondisi di area masjid Al Aqsa saat ini memang sedang panas. Sekelompok ekstrimis Yahudi tiba-tiba menyerang masjid Al-Aqsa Selasa 7 Mei lalu.

Warga Palestina pun segera melindungi masjid yang dianggap suci oleh umat Islam itu. Mereka membangun blokade untuk melindungi area masjid Al-Aqsa.

“Kami menugaskan pemerintah untuk mengeluarkan protes keras terhadap agresi Israel ke Masjid Al-Aqsa dan rumah-rumah ibadah lainnya di Kota Yerusalem,” sebut pernyataan yang dikeluarkan Parlemen Yordania, speerti dikutip Daily Star, Kamis (9/5/2013).

Israel menguasai Kota Yerusalem setelah berhasil mengalahkan Yordania dalam Perang 6 Hari tahun 1967 silam. Kota itu sebenarnya dimaksudkan untuk menjadi Ibu Kota Negara Palestina.

Yordania sebenarnya memiliki hubungan baik dengan Israel. Negara itu merupakan salah satu dari segelintir Negara Arab yang memiliki perjanjian damai dengan Israel.

2 Ribu Militan Kurdi Mulai Tinggalkan Turki

Militan Kurdi (Foto: Sky News) 
ANKARA – Gencatan senjata antara Pemerintah Turki dengan separatis Kurdi mulai terwujud.  Sekira 2.000 militan Kurdi dikabarkan mulai meninggalkan wilayah Turki.

Mereka pergi dari Turki menuju Irak. Selama ini separatis Kurdi memang menggunakan wilayah Irak sebagai basis mereka.

“Berdasarkan informasi yang saya dapat, militan Kurdi sudah mulai meninggalkan Turki,” ujar tokoh Kurdi Gultan Kisanak, seperti dikutip Sky News, Kamis (9/5/2013).

Gencatan senjata antara kedua belah pihak dimulai sejak Februari lalu. Saat itu pemimpin separatis Kurdi Abdullah Ocalan meminta anak buahnya untuk meninggalkan wilayah Turki.

Pihak separatis meminta militer Turki tidak mengganggu militan Kurdi yang sedang dalam perjalanan menuju Irak. Mereka tidak ingin terjadi bentrokan antara militan dengan tentara Turki yang dapat mengganggu berjalannya gencatan senjata.

Warga Kurdi sudah berusaha memisahkan diri dari Turki sejak 1979 silam. Konflik tersebut sudah memakan sekira 40 ribu korban jiwa.

Karyawan Toko Kosmetik Dipaksa Merangkak di Jalan

Foto : Oddity Central 
 CHONGQING – Seorang pemilik dari sebuah perusahaan kosmetik di China memaksa semua karyawannya untuk merangkak di jalanan yang padat penduduk.

Aksi merangkak masal karyawan kosmetik ini dilakukan pada 2 Mei dan diunggah ke internet. Video itu memperlihatkan semua karyawan dipermalukan dengan berjalan merangkak di sebuah trotoar. Demikian diberitakan Oddity Central, Kamis (9/5/2013).

Video memalukan ini mendapatkan banyak kecaman dari beberapa orang pengguna internet. Aksi merangkak ini diperintahkan oleh bos toko kosmetik tersebut hanya untuk menguji mental semua karyawannya terhadap segala tekanan.

Namun, aksi tersebut dianggap seperti praktik perbudakan meski demikian tidak mendapat respons dari kepolisian. Oleh karena itulah, tidak ada sanksi yang tegas kepada bos toko kosmetik tersebut.

Kejadian eksploitasi pada karyawan seperti ini juga terjadi beberapa minggu yang lalu, dimana karyawan sebuah real estate di Amerika Serikat (AS) harus rela ditato logo perusahaan pada tubuh mereka agar mendapatkan kenaikan gaji tetap sebesar persen.

Demi Voucher Pakaian, Perempuan Swiss Berlari Hampir Bugil

Perempuan yang berlari dengan pakaian dalam (Foto: Orange) 
 BASEL – Sebuah promosi yang dilakukan salah satu toko pakaian di Swiss mengundang kecaman dari kaum feminis di Swiss. Mereka meminta para perempuan untuk berlarian di pusat kota Basel, hanya menggunakan pakaian dalam demi voucher itu.

Perempuan-perempuan ini rela berlari sejauh 375 meter hanya untuk memenangkan voucher sebesar 350 poundsterling atau sekira Rp5,2 juta (Rp15.066 per poundsterling). Petugas Keamanan di Swiss, Leila Straumann mengatakan bahwa aksi ini sangat tidak bisa dipercaya dan ini seperti lelucon.

"Saya pikir itu adalah lelucon. Saya tidak bisa percaya bahwa sebuah toko pakaian akan mengatur peristiwa semacam itu,” kata Straumann, seperti dikutip Orange, Rabu (8/5/2013).

Salah satu pejabat daerah di Basel, Sarah Wyss mengutuk aksi ini. "Aksi ini adalah primitif dan sangat seksis,” ujar Wyss.

"Aksi ini sangat terkutuk dan sama sekali tidak ada alasan untuk membuat aksi semacam ini. Tindakan itu menunjukkan bahwa perempuan akan melakukan apa pun untuk sebuah voucher pakaian," ungkap Wyss.

Pihak toko pakaian schild memberikan pembelaannya atas banyak kecaman dari kaum feminis tersebut.

Manajemen Schild, Reto Braegger, mengatakan bahwa aksi ini hanya sebagai promosi produk baru yang dikeluarkan oleh toko Hallhuber, cabang dari perusahaan Schild.

"Kami tidak berpikir untuk menghina perempuan. Kami menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan bagaimana kita harus mengiklankan toko Hallhuber,” ungkap Braegger.

Turki Kritik Serangan Israel ke Suriah

PM Turki (Foto: Reuters) 
 ANKARA - Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik serangan Israel ke Suriah. Menurutnya serangan itu justru memperkuat posisi Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

"Serangan udara Israel ke Suriah tidak dapat diterima dan seperti memberikan kesempatan emas kepada Assad,"
ujar Erdogan, seperti dikutip Associated Press, Rabu (8/5/2013).

Selain, Erdogan juga melontarkan kritikannya kepada Iran. "Iran seperti menutup mata atas pembantaian yang terjadi di Suriah. Hal serupa juga dilakukan dunia internasional yang mengabaikan pertumpahan darah," tegasnya.

Menurut Erdogan, Assad yang tidak menjatuhkan setetes keringat pun ke wilayah Israel, saat ini menggunakan serangan Israel untuk menutupi pembantaian yang terjadi di Suriah khususnya di Banias.

Pemimpin Turki itu menyebut kota Banias yang berada di pesisir Suriah. Kota itu disebut-sebut menjadi ladang pembantaian yang dilakukan oleh pasukan pemerintah. Korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak.

Konflik yang terjadi di Suriah sudah berlangsung selama dua tahun. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan laporan bahwa jumlah korban tewas akibat perang saudara di Suriah mencapai 70 ribu jiwa.

Serang Suriah, Israel Yakin Tak Ada "Angin Peperangan"

YERUSALEM - Israel kembali menegaskan, serangan udaranya ke Damaskus tidak ditujukan untuk menghasut Suriah memerangi oposisi. Negeri Yahudi itu juga menyatakan, tidak pernah ada ketegangan yang muncul antaranya dan Suriah.

"Tidak ada angin peperangan, apakah Anda melihat adanya ketegangan? Tidak ada ketegangan yang muncul. Dan apakah saya terlihat membuat Anda menjadi tegang? ujar komandan militer Israel Yair Golan, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/5/2013).

Israel sebelumnya sudah menjelaskan bahwa serangan itu lebih difokuskan untuk mencegah Hizbullah mendapatkan senjata dari Iran. Israel yakin, target yang dihancurkannya adala gudang senjata yang berisikan misil Iran.

Mereka mencoba menjauhi konflik Suriah dengan mengatakan, serangan yang dilancarkannya bukan merupakan bantuan militer untuk fraksi oposisi yang diperangi Presiden Bashar al-Assad. Namun Suriah sangat berang akan peristiwa itu, mereka berjanji akan membalas tindakan Israel.

Serangan udara Israel ke Suriah memang bukan merupakan hal baru. Suriah sudah berkali-kali memperingatkan negara Arab tersebut, namun mereka belum pernah mengambil tindakan untuk membalasnya.

Insiden serangan itu menuai kritik yang cukup pedas dari komunitas internasional. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berkunjung ke China turut diserang kritik.

Sementara itu Rusia mengatakan, serangan udara yang dilakukan Israel kan menyebabkan masalah baru. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akan bertemu hari ini untuk membahas isu Suriah.
Foto : Wilayah Suriah yang diserang Israel (Daily Mail)

Pasukan Suriah Rebut Kekuasaan dari Oposisi

Militer Suriah (Foto: Reuters) 
 DAMASKUS - Pasukan Pemerintah Suriah berhasil merebut kekuasan sebuah kota di wilayah selatan Suriah dari tangan pasukan oposisi. Kota tersebut terus menerus dihantam serangan oleh pihak pemerintah selama dua bulan terakhir.

Penguasaan yang dilakukan oleh pasukan Suriah membuat keuntungan besar bagi Presiden Bashar Al-Assad. Lewat penguasaan ini, pasukan Assad berhasil meraih kendali atas rute transit internasional. Demikian diberitakan Reuters, Rabu (8/5/2013).

Kejatuhan wilayah Khirbet Ghazaleh yang berada di Dataran Hauran, terjadi setelah oposisi Suriah gagal untuk memasok senjata kepada pejuang yang berusaha mempertahankan wilayah yang berbatasan dengan pihak Yordania.

Kondisi ini membuat pihak oposisi meradang. Mereka mengeluhkan kurangnya dukungan dari Yordania, dalam upaya untuk melengserkan kekuasaan keluarga Assad dan almarhum ayahnya yang sudah berlangsung selama empat dekade.

Dataran Hauran yang termasuk dalam wilayah Dataran Tinggi Golan, adalah lokasi awal revolusi perlawanan terhadap Assad. Perlawan muncul di kota Deraa pada Maret 2011 silam.

Pasukan oposisi yang melakukan perlawanan di bawah bendara Free Syrian Army (FSA) memotong jalur ke Yordania dua bulan lalu. Tetapi menghalangi pergerakan pasukan Assad, tergantung dari seberapa kuat pihak FSA menguasai Khirbet Ghazaleh yang menghubungkan kota Deraa.

AS Khawatir Suriah Dapatkan Perisai Misil Canggih Rusia


Foto : Misil S-300 (RIA Novosti)WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) kini semakin khawatir karena Rusia berniat menjual sistem pertahanan misil yang canggih ke Suriah. Dengan senjata tersebut, kapabilitas pertahanan Suriah akan semakin meningkat.

Rusia memang dikenal sebagai pemasok senjata utama ke Suriah. Namun terkait pengiriman sistem pertahanan misil S-300, hal itu akan semakin mengancam AS.

Dengan kepemilikan S-300, AS akan semakin kesulitan untuk menetapkan zona larangan terbang di negara Arab tersebut. Senjata anti-misil buatan Negeri Beruang Merah itu pun sanggup melacak ancaman serangan misil dari target yang berbeda, termasuk di antaranya adalah dari pesawat.

"Ada kekhawatiran, hal ini (penjualan S-300) akan terjadi," ujar salah seorang pejabat AS yang menolak disebutkan namanya, seperti dikutip New York Times, Kamis (9/5/2013).

Beberapa pejabat Negeri Paman Sam juga menduga, Rusia akan menjual perisai misil serupa ke Iran. Namun rencana penjualan itu dikabarkan sudah batal.

Sistem pertahanan misil Suriah memang cukup kuat. Namun senjata mereka tampaknya mengalami kesulitan ketika harus menangkal serangan jet tempur Israel. Seperti diketahui, Negeri yahudi sudah melakukan serangan udara ke Suriah sebanyak tiga kali guna menghentikan distribusi senjata dari Suriah ke Hizbullah.

Isu Suriah memang menjadi salah satu hal yang memperburuk hubungan AS dan Rusia belakangan ini. AS dan mitra-mitranya sepakat untuk memperkuat posisi oposisi Suriah dalam menumbangkan Presiden Bashar al-Assad, namun Rusia menolak mendukung mereka.

Kemarin, Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Kerry mencoba mencari tahu, langkah apa yang bisa dilakukan AS dan Rusia mengenai isu Suriah. Kerry pun menghindari pembahasan mengenai penjualan senjata Rusia ke Suriah.