Tab Menu E

anime

back to top
unik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Senin, 29 April 2013

Human Error

Dalam membicarakan keamanan seringkali dilibatkan permasalahan human error. Memperkecil human eror merupakan faktor utama yang sangat diperlukan untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko. Dalam High School Dictionary karangan Thorndike Barnhard[8], tertulis :
human = of person; that people have, having the form or qualities of people; error = something wrong, that is incorect”.
Secara garis besar beberapa versi pengertian human error adalah sebagai berikut :

a. Human error adalah kesalahan manusia yang masih bisa digolongkan sebagai hal yang bisa dimengerti/bisa dipahami/bisa diterima sebagai perwujudan bahwa kemampuan manusia itu terbatas.
b. Human error adalah kekhilafan atau kekeliruan atau kekurangan manusia yang pada jangkauan maksimalnya tumpang tindih dengan sebagian pengertian kelalaian.
c. Human error adalah keterbatasan kemampuan manusia yang belum bisa direkam dalam statistik probabilitas penyimpangan (misalnya dalam variasi kualitas material dasar, variasi besaran beban, toleransi atas penyimpangan pelaksanaan).
d. Human error adalah kesalahan manusia yang sudah tertampung dalam faktor keamanan. Di luar itu hanya ada daerah kelalaian (negligence). Dengan demikian, jika ada kegagalan, tidak mungkin dikaitkan dengan human error.
e. Human error adalah kesalahan manusia yang tidak bisa dihindarkan oleh batas kemampuan standar.
Terlepas dari versi pengertian di atas, sementara dianggap bahwa semua batas ketelitian yang tidak mungkin diatasi oleh standar kemampuan manusia termasuk dalam human error. Bagan di bawah ini merupakan gambaran mengenai poisis garis kebijakan/garis pandang penanganan human error yang berbeda menurut tempat situasi, kondisi, dan pandangan manusia.


Miloslav Matousek dan Lind [8] memperoleh angka-angka seperti di bawah ini :


Perkiraan Alokasi Bobot Penyebab Kegagalan

Penyebab Kegagalan
Tertampung dalam

Faktor
Human
15%-10%
10-5%
Risiko yang diambil sendiri
(1)
eror


(Accepted Risk)




5%
Asuransi


(2)

47,5%-58%

Teratasi oleh badan-badan




counter check, Q/C,

(3)


60-65%
pengawasan, dll



12,5%-7%

Load factor dan faktor reduksi
(4)



kekuatan (dalam batas toleransi)



5%
Risiko yang diambil sendiri
(5)



(Accepted Risk)


Di luar
25%
15%-10%
Teratasi oleh badan-badan
(5)
human


counter check, Q/C,


error


pengawasan, dll




5%-10%
Asuransi


(7)
Sumber : Shahab, Menata Pengertian Keamanan dan Pengamanan Struktur, 1996.

Angka-angka di atas bukanlah angka-angka eksak (deterministik), tetapi cukup memberi kesadaran akan adanya fakta-fakta di atas berikut perkiraan alokasi bobot penyebab kegagalan. Faktor (1), (2), (3), dan (7) atau juga bagian dari faktor (3) dan (6) pada struktur jaman dahulu seringkali tertampung batas keselamatan (margin of safety) yang cukup tinggi yang terhimpun pada faktor (4). Makin tinggi kemampuan kontraktor, makin canggih peralatan dan meningkatnya mutu bahan makin kecil ketidakpastian (uncertainties) mengakibatkan kontraktor makin berani menekan faktor (4). Secara tidak disadari batas keselamatan yang biasanya ‘cukup tersedia’ untuk mengatasi human error, sekarang sensitif terhadap tingkat kemampuan pengendalian human error dan human neglience (kelalaian).

daftar isi games





daftar isi pull

Selasa, 09 April 2013

beauty photo 2



































beauty photo 2